Header Ads

Cara Memotret Produk Low Budget, Anti Mainstream

Ketika kita hendak menjual barang pastilah kita mengambil gambar dari barang tersebut untuk dijadikan sebuah acuan kepada calon pembeli, gambar ini juga meyakinkan calon pembeli sebelum ia memutuskan untuk membeli barang yang kita jual. Nah kalau nggak ada gambar hanya sebuah tulisan saja misalkan : "Jual brownise murah, hasil karya sendiri dijamin enak bla bla bla.. pastilah calon pembeli sedikit ragu membeli barang kita karena ia tidak tau seperti apa sih bentuknya, seperti apa sih samplenya, dan lain sebagainya.

Kalau saya baca-baca di internet produk dengan background putihlah yang lebih menarik dan lebih banyak dilihat para calon pembeli, karena dengan menggunakan background putih polos pembeli dapat langsung fokus tertuju kepada produk yang kita jual. Bayangin aja kalau barang yang kita jual kita potret asal-asalan disamping kanan kiri ada sandal japit, ada pakaian yang amburadul, ada bekas sisa makanan yang tercecer. Nah lo lihat aja udah males kali ya? Hahaha.. #Bercanda

Nah bagi temen-temen yang hendak menjual barang nih saya ada sedikit tips murah dijamin nggak bikin kantong kering. Sebenarnya cara ini sudah banyak dishare di internet tapi nggak masalah saya bahas lagi disini.

Saya sebenarnya juga tertarik memotret produk dengan menggunakan white background hanya saja mengingat harga white backgroundnya per meter bisa sampa 100 ribu jadi pikir 2 kali buat beli. Ya memang sih kelebihanya bahanya lebih enak dan mudah dibersihkan apabila terkena kotoran. Tapi kalau ada rejeki sih temen-temen juga nggak masalah kalau mau beli, kalian bisa cari white backgroundnya di toko online langganan kalian.

Oke, karena judulnya adalah low budget jadi kita langsung saja cari bahan-bahanya. Ada apa sajakah? yaitu : 1. Kertas Karton.
White Background Murah Banget | Eksapedia
Terus apalagi? ya.. udah sih itu aja. Serius? yup.. untuk mendapatkan barang yang satu ini kita nggak perlu repot-repot karena banyak dijual di toko-toko pinggir jalan khususnya tempat photo copy. Harganya juga ramah dikantong kisaran 2.000an kurang lebih. Kalau misalkan diganti pakai kertas HVS atau kardus putih juga bisa, cuma masalahnya jika produk yang akan kita foto berukuran cukup besar pasti kurang mumpuni. Makanya recommended pakai kertas karton aja, saya juga pernah uji coba pakai kaos putih yang sudah tidak terpakai hasilnya juga lumayan tapi ya itu kendalanya jika saya ingin memotret produk yang ukuran cukup besar kaosnya nggak muat.

2. Kalau udah dapet kertas kartonya silahkan kalian cari pencahayaan paling besar dan murah, yup apalagi kalau bukan sinar matahari. Gimana masih gratis juga kan? untuk masalah penempatan produk ini juga wajib kita perhatikan. Kita harus setting gimana caranya supaya produk kita tidak menimbulkan bayangan hitam yang besar dan kuat.

Gimana kalau udah mentok? dibolak balik tetep ada bayanganya? ya udah nggak papa nanti bisa diedit. Ditambahin curves atau brightness & contrassnya. Biasanya sih kalau saya motret di pagi hari sebelum matahari bersinar terik efek bayanganya masih terkontrol sob, tapi ya saya kembalikan lagi kepada kalian mau motret kapan dan jam berapa terserah.

3. Apakah harus menggunakan kamera yang mahal?
Memotret Dengan Background White
Menggunakan kamera yang bagus dengan lensa super seperti bazoka memang mempengaruhi hasil, cuma masalahnya kalau kita tidak punya gimana? harus beli? ohh tidak.. kalian bisa menggunakan kamera DSLR dengan lensa standar 18-55mm. Nggak punya kamera DSLR? oke kalian bisa pakai kamera mirroles atau poket. Nggak punya juga? ya udah nggak papa kalian bisa pakai hp kesayangan kalian. Hp saya nggak ada kameranya nih bang admin? Hlah terus ngapain mraktekin tutor ini !!!

Ohh iya, jangan lupa lampu flash kamera yang kalian pakai dalam kondisi OFF ya sob? terus untuk masalah settingan kameranya seperti ISO, Apertur, dan Shutter Speednya monggo aja sesuai selera kalian. Dikondisikan sesuai tingkat cahaya yang masuk.

Oke, jadi saya anggap kalian punya kamera. Entah mau pakai kamera apa. Sebenarnya kamera ini bisa saya bilang hal penting nomor 3. Yang ke-2 adalah letak produk kita, alias kita musti pinter-pinter cari angel supaya produk kita terlihat bagus dan menarik. Terus yang pertama apa bang admin? yang pertama tentu saja berdo'a atau baca Basmalah disertai niat iklhas mencari rejeki halal dijalan Allah.

4. Kalau udah dapat gambarnya diedit dulu atau langsung diunggah?
Ya ini sih terserah kalian, kalau menurut kalian sudah oke ya nggak masalah kalau langsung diunggah kalau misalkan belum boleh cocok, diedit pakai aplikasi pc atau smartphone kalian. Nah untuk editing sendiri editlah seperlunya saja, cukup croping, pencahayaan dan kontrassnya saja, kalau takut foto produk kita dicolong orang lain kalian juga bisa menambahkan watermark. Tapi jangan over dan terlalu ya sob, apalagi ditambahin emoticon-emoticon atau gambar-gambar love.

Apakah cara yang dikasih bang admin ini mempunyai kekurangan? tentu saja sob, karena low budget jangan harap bisa 100% ganteng maksimal. Pasti ada kendalanya. Yang pertama cara ini tidak berlaku dimalam hari. Kan bisa pakai lampu flash mas? iya bisa sih, tapi coba aja kalau penasaran hasilnya kayak apa. Hehehe.. Terus masalah yang kedua adalah kertas karton kita rentan banget kena kotoran, dan apabila sudah kotor sukar untuk dibersihkan. Jadi mau nggak mau musti kita robek, kalau terpaksa habis ya kita musti beli lagi.

Mungkin temen-temen penasaran nih, bang admin dari tadi ngasih tutor gimana to hasilnya? kok serius banget. Hahaha.. tenang sob nih berikut ada beberapa sample yang sudah saya buat :
Gimana sob? lumayan kan? ya jangan percaya ini hanya ekspetasi semata realitanya nggak seperti ini. Hahaha. Nggak penting sih, yang terpenting adalah hasil finish gambar kita nampak enak dipandang dan dilihat.

Dari kesemua gambar diatas hanya gambar paling bawahlah yang saya potret menggunakan background kaos putih, yang lainya menggunakan kertas karton.

Cek koleksi ane yang lain, ada di :
Fotolia : https://au.fotolia.com/p/204761501
Bigstock : https://www.bigstockphoto.com/search/?contributor=spectrevers

Jadi sekian tutorial hari ini, semoga bermanfaat. Karena saya juga masih belajar mohon maaf bila ada kekeliruan. Dan semoga buat kalian yang berdagang, entah profesi atau sekedar usaha sampingan diberi kelancaran dan keberkahan. Amiinn.. But wait! jangan lupa untungnya juga disedekahkan :-)

10 comments:

  1. Ide yang sangat bagus..
    Background putih memang sangat cakep untuk dibuat background foto..!

    Karena gambar bisa terlihat lebih jelas..

    ReplyDelete
  2. Wah klo saaay masi blom telaten mas nggelar karton buat alas
    Kuncinya klo di saya maen jepeet random asal fokus

    ReplyDelete
  3. Gak punya kamera nih baang beliin dong.. cakep cakep gambarnya. Oh gitu ya tekniknya coba ah, terus yang fotonya bisa miring miring gimana ya?

    ReplyDelete
  4. Kalau saya sih cari background yang unik dan datar tapi luas. Seperti dinding bata atau lantai yang disemen. Jadi ada pattern yg unik gitu xD

    Tapi emang background putih bikin objek jadi outstanding banget :)

    ReplyDelete
  5. yang udah pernah tak coba itu pakai karton mas, kalau pakai kaos baru tau ini.
    kalau pakai karton kan permukaan halus, jadi gambar juga keliatan lebih pro & "menjual". tapi kalau kaos, tekstur si kaos apa ngga bakal ke capture di hasil foto nantinya mas?

    ReplyDelete
  6. boleh dicoba nih mas ilmunya,,,thanks

    ReplyDelete
  7. Menjadikan objek jadi tampak lebih jelas dan detail ya, Mas :)

    ReplyDelete
  8. Kalau diperhatikan memang background putih lebih cantik, kadang suka asal jepret tidak memperhatikan tips-tips supaya hasil jepretan photonya

    ReplyDelete
  9. Pakai background kertas lebih hemat. Tapi kalau kaos baru tahu ini. Pernah diminta teman buat foto tas. Dia jualan sih. Aku taruh aja di lantai dan cekrek. Beres.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.