Curug Tundo Tigo Desa Pakis, Satu Lagi Air Terjun Tersembunyi Di Limbangan
Kendal - Di daerah Limbangan siapa sangka terdapat curug tersembunyi yang akhir-akhir ini mulai naik daun di kalangan pecinta wisata. Tundo tigo, ya.. begitulah sebutan untuk air terjun yang satu ini. Curug tundo tigo memang bukan hal baru dan asing bagi masyarakat desa Pakis, karena keberadaanya sudah diketahui masyarakat sejak lama. Tempatnya masih alami dan sejuk. Maklum saja karena berada di lereng gunung Ungaran. Karena kurangnya informasi dan promosi membuat curug tundo jarang diketahui keberadaanya oleh masyarakat luas.
Curug tundo tigo berada di dusun Keponan, desa Pakis, Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.Untuk menuju kemari nggak begitu sulit kok sob. Ada beberapa rute yang bisa kita lalui. Namun yang paling mudah adalah melalui jalur Boja. Dari Boja tepatnya di simpang 4 Boja, ambil arah menuju ke Limbangan atau Sumowono. Lurus saja terus ikuti jalan kurang lebih 20 menit. Nanti kita akan melihat lapangan sepak bola di pinggir jalan ( kiri jalan ) yang cukup besar. Dari situ lurus sedikit lagi pas di turunan + belokan akan ada papan petunjuk di kiri jalan arah ke arah Curug Citro Arum & Curug Tundo Tigo. Lapangan sepak bola tadi jadikan patokan aja ya sob biar gampang, yang artinya kurangi kecepatan dan mulai jeli melihat papan penunjuk arahnya. Jika dari arah Bandungan ambil arah menuju ke Kendal / Limbangan. Lurus terus, mungkin agak jauh juga sih kalau lewat Bandungan. Sampai ke curug 7 Bidadari masih lurus terus. Pokoknya setiap melewati tanjakan perhatikan di kanan jalan apakah ada papan petunjuk arahnya atau tidak, kalau ada silahkan ikuti. Medan yang akan kita lalui entah dari Boja atau Bandungan sama-sama berupa tanjakan, turunan, dan belokan kelok. Tetap hati-hati dan jaga konsentrasi ya sob saat berkendara. Untuk menuju kemari kita bisa menggunakan sepeda motor atau mobil. Tapi lebih enaknya sih pakai sepeda motor.
Dari jalan raya pengunjung akan melewati jalan perkampungan. Jalanya sudah beraspal beton, Jadi enak dan nyaman saat dilewati pastinya. Meski begitu tetap konsentrasi saat mengendarai kendaraan karena medanya berupa tanjakan yang lumayan dan sesekali ada tikungan. Sebelum sampai ke lokasi pengunjung dapat melihat panorama alam yang indah luar biasa. Dari atas akan nampak hamparan sawah dan perbukitan sekitar. Dari jalan raya kita harus menempuh jarak kurang lebih 4 Km untuk sampai ke lokasi. Sebelum sampai ke lokasi kita akan melihat papan penunjuk arah di kiri jalan menuju ke curug citro arum, disini terserah kamu mau kemana dulu, atau mau ke salah satunya saja juga nggak masalah.
Setelah sampai ke papan penunjuk arah terakhir pengunjung yang baru pertama kali kesini biasanya bingung, sama seperti saya saat berkunjung kesana. Karena tidak adanya tempat parkir. Hla terus gimana dong? Sekedar pemberitahuan saja, bagi para pengunjung yang ingin kemari bisa memarkirkan kendaraan anda ke salah satu rumah penduduk, tentu dengan ijin terlebih dahulu ya sob, biar enak. Para penduduk akan senantiasa mempersilahkan kok jadi nggak usah khawatir. Masalah biaya saat saya berkunjung kesana nggak dimintai biaya parkir. Ya datang, ijin parkir, dipersilahkan, cabut ke lokasi. Maka dari itu tadi saya sarankan pakai sepeda motor saja lebih baik untuk menggunakan sepeda motor saja karena tempat parkirnya yang seadanya. Namun menurut informasi terbaru kini udah ada parkiranya Rp.5.000/ motor.
Dari lokasi parkir pengunjung musti berjalan kurang lebih 500 meter untuk sampai ke lokasi. Awal mula pengunjung akan melewati area perkebunan milik warga, kemudian melewati area hutan. Setelah menyebrangi sungai kecil pengunjung akan melewati kebun kopi. Suasananya masih asri dan sejuk pokoknya jauh deh dari polusi. Setelah itu barulah sampai ke curug tundo tigonya.
Setelah melewati berbagai medan akhirnya sampailah kita ke lokasi yang kita cari-cari. Rasa lelah karena perjalanan seolah terbayarkan setelah melihat air yang jatuh dari dinding tebing. Curug tundo tigo memiliki ketinggian kurang lebih 15 meter. Dibawahnya terdapat kolam yang cukup luas. Nggak terlalu dalam sih sob, hanya sedengkul orang dewasa. Debit airnya sangat tinggi saat musim hujan, dan akan reda saat musim kemarau. Ya kurang paham juga sih sob kalau airnya sampai mengering pas musim kemarau. Tepat dibawah curug tundo tigo ada lagi nih sob, yaitu curug Citro Arum. Nah kalau mau mampir kesitu juga lewatnya jalur tadi yang saya sebutkan ya sob. Saat pengunjung berjalan tadi sebelum sampai pasti melihatnya. Kemudian dikanan kiri curug ini ditumbuhi rimbunan tanaman hijau yang menambah nilai khas dan kesejukan suasana.
Saat saya berkunjung kemari kondisinya sangat baik, karena jarang terdapat sampah yang berserakan. Entah karena memang banyak yang belum singgah kesini atau para pengunjung yang datang kesini sadar akan dampak sampah. Semoga saja pengunjungnya yang sadar akan dampak sampah ya sob. Di depan curug tundo tigo terdapat batu besar dan disebelah kiri jalan ada bongkahan kayu besar juga. Terus airnya juga jernih, dingin dan segar. Cocok sekali kalau berkunjung kemari pas siang hari.
Waktu itu tempat ini masih belum terlihat seperti tempat wisata, karena belum adanya fasilitas seperti parkir tadi, kemudian ruang ganti, dan fasilitas umum lainya. Padahal jika dikelola dengan baik tak heran akan memberikan rejeki kepada warga sekitar. Bagi para pengunjung yang datang kesini juga mohon untuk tidak mengotori tempat ini dengan sampah ya sob, biarkan alami. Karena dilokasi belum ada tempat sampahnya juga. Bawa sampah kamu dulu kemudian dibuang ditempatnya agar nggak merusak keindahan curug tundo tigo ini.
Curug tundo tigo berada di dusun Keponan, desa Pakis, Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.Untuk menuju kemari nggak begitu sulit kok sob. Ada beberapa rute yang bisa kita lalui. Namun yang paling mudah adalah melalui jalur Boja. Dari Boja tepatnya di simpang 4 Boja, ambil arah menuju ke Limbangan atau Sumowono. Lurus saja terus ikuti jalan kurang lebih 20 menit. Nanti kita akan melihat lapangan sepak bola di pinggir jalan ( kiri jalan ) yang cukup besar. Dari situ lurus sedikit lagi pas di turunan + belokan akan ada papan petunjuk di kiri jalan arah ke arah Curug Citro Arum & Curug Tundo Tigo. Lapangan sepak bola tadi jadikan patokan aja ya sob biar gampang, yang artinya kurangi kecepatan dan mulai jeli melihat papan penunjuk arahnya. Jika dari arah Bandungan ambil arah menuju ke Kendal / Limbangan. Lurus terus, mungkin agak jauh juga sih kalau lewat Bandungan. Sampai ke curug 7 Bidadari masih lurus terus. Pokoknya setiap melewati tanjakan perhatikan di kanan jalan apakah ada papan petunjuk arahnya atau tidak, kalau ada silahkan ikuti. Medan yang akan kita lalui entah dari Boja atau Bandungan sama-sama berupa tanjakan, turunan, dan belokan kelok. Tetap hati-hati dan jaga konsentrasi ya sob saat berkendara. Untuk menuju kemari kita bisa menggunakan sepeda motor atau mobil. Tapi lebih enaknya sih pakai sepeda motor.
Dari jalan raya pengunjung akan melewati jalan perkampungan. Jalanya sudah beraspal beton, Jadi enak dan nyaman saat dilewati pastinya. Meski begitu tetap konsentrasi saat mengendarai kendaraan karena medanya berupa tanjakan yang lumayan dan sesekali ada tikungan. Sebelum sampai ke lokasi pengunjung dapat melihat panorama alam yang indah luar biasa. Dari atas akan nampak hamparan sawah dan perbukitan sekitar. Dari jalan raya kita harus menempuh jarak kurang lebih 4 Km untuk sampai ke lokasi. Sebelum sampai ke lokasi kita akan melihat papan penunjuk arah di kiri jalan menuju ke curug citro arum, disini terserah kamu mau kemana dulu, atau mau ke salah satunya saja juga nggak masalah.
Setelah sampai ke papan penunjuk arah terakhir pengunjung yang baru pertama kali kesini biasanya bingung, sama seperti saya saat berkunjung kesana. Karena tidak adanya tempat parkir. Hla terus gimana dong? Sekedar pemberitahuan saja, bagi para pengunjung yang ingin kemari bisa memarkirkan kendaraan anda ke salah satu rumah penduduk, tentu dengan ijin terlebih dahulu ya sob, biar enak. Para penduduk akan senantiasa mempersilahkan kok jadi nggak usah khawatir. Masalah biaya saat saya berkunjung kesana nggak dimintai biaya parkir. Ya datang, ijin parkir, dipersilahkan, cabut ke lokasi. Maka dari itu tadi saya sarankan pakai sepeda motor saja lebih baik untuk menggunakan sepeda motor saja karena tempat parkirnya yang seadanya. Namun menurut informasi terbaru kini udah ada parkiranya Rp.5.000/ motor.
Setelah melewati berbagai medan akhirnya sampailah kita ke lokasi yang kita cari-cari. Rasa lelah karena perjalanan seolah terbayarkan setelah melihat air yang jatuh dari dinding tebing. Curug tundo tigo memiliki ketinggian kurang lebih 15 meter. Dibawahnya terdapat kolam yang cukup luas. Nggak terlalu dalam sih sob, hanya sedengkul orang dewasa. Debit airnya sangat tinggi saat musim hujan, dan akan reda saat musim kemarau. Ya kurang paham juga sih sob kalau airnya sampai mengering pas musim kemarau. Tepat dibawah curug tundo tigo ada lagi nih sob, yaitu curug Citro Arum. Nah kalau mau mampir kesitu juga lewatnya jalur tadi yang saya sebutkan ya sob. Saat pengunjung berjalan tadi sebelum sampai pasti melihatnya. Kemudian dikanan kiri curug ini ditumbuhi rimbunan tanaman hijau yang menambah nilai khas dan kesejukan suasana.
Saat saya berkunjung kemari kondisinya sangat baik, karena jarang terdapat sampah yang berserakan. Entah karena memang banyak yang belum singgah kesini atau para pengunjung yang datang kesini sadar akan dampak sampah. Semoga saja pengunjungnya yang sadar akan dampak sampah ya sob. Di depan curug tundo tigo terdapat batu besar dan disebelah kiri jalan ada bongkahan kayu besar juga. Terus airnya juga jernih, dingin dan segar. Cocok sekali kalau berkunjung kemari pas siang hari.
Waktu itu tempat ini masih belum terlihat seperti tempat wisata, karena belum adanya fasilitas seperti parkir tadi, kemudian ruang ganti, dan fasilitas umum lainya. Padahal jika dikelola dengan baik tak heran akan memberikan rejeki kepada warga sekitar. Bagi para pengunjung yang datang kesini juga mohon untuk tidak mengotori tempat ini dengan sampah ya sob, biarkan alami. Karena dilokasi belum ada tempat sampahnya juga. Bawa sampah kamu dulu kemudian dibuang ditempatnya agar nggak merusak keindahan curug tundo tigo ini.
wah coban sewu menantimu untuk dijelajahi mas hehe....
ReplyDeleteHahaha. Ayo mas bareng kalau perlu..
DeleteKalau sering ke trip pasti bakal tau curug-curug yang tersembunyi dan juga cantik gitu ya mas eksa hehe.
ReplyDeleteIya mbak, dan harus sering-sering lihat berita di media.. Hehehe
DeleteWah masih terjaga ya mas lokasinya sangat muantappp kayanya nih.
ReplyDeleteBanget mas..
Deleteada tiket masuknya nggak ini eksa?
ReplyDeleteSaat kemarin kesana masih gratis mbak :D
Deletemasih asri alamnya, ya :)
ReplyDeleteIya mbak.. masih sejuk dan menenangkan :)
Deleteaiiih...tak kirain curug tersembunyi nan elok dan asri itu berada di wilayah Limbangan - Garut, (di garut juga ada daerah namanyaLimbangan, sama-sama didaerah pegunungan) rupanya Limbangan - Kendal - Jawa Tengah ya
ReplyDeletekelihatan hijau dan seger suasananya, pasti bikin hati adem
ReplyDeleteIya mas itu sudah pasti :D
DeleteWah, tadinya kupikir Limbangan Garut. Hehe. Ternyata Kendal yak. Tapi bagus banget tuh curugnya. Bikin laper mata..pengen langsung ke sana.
ReplyDeleteWah saya malah baru tahu kalau di Garut ada daerah yang namanya Limbangan juga :D
Deleteseru banget jadi mas Eksa, bisa jalan jalan kemana mana
ReplyDeleteIya mas menikmati luang dan menghilangkan penat setelah lima hari bekerja :D
DeleteAsyik ya mas jadi blogger traveller kaya sampean mas. BIsa jalan - jalan refresing tiap sambil kasih report menuangkannya kedalam tulisan di blog pribadi. Kapan2 tak maen ke sana saya mas. Kalau ke arah Bojanya tau, tapi untuk derah Limbangan atau sumowono kurang begitu paham, hehe :)
ReplyDeleteEnggak juga sih mas, saya hanya pekerja biasa. Dimana selalu menuangkan waktu luang buat maen. Hehehe
DeleteOke mas silahkan :-)
wah cuma dikasih 1 foto itu selalu bikin penasaran heheheh
ReplyDeleteHahah. Biar pada kesana mas :D
Deletewah sayang ya mas tempat parkir belum memadai
ReplyDeletepadahal mungkin kalo bagus bakal kedatangan banyak pelancong
@aku misalnya ahahah
Iya mbak mau gimana lagi karena masih jarang diketahui oleh masyarakat. Hehehe
Deletewah jauh banget, semoga ada kesempatan kesana ah
ReplyDeleteIya mbak semoga aja ya :-)
Deletebanyak tempat yg mempesona ya mas, tapi knapa curug tundo belum di kelola ya? padahal bs dpt keuntungan untuk mengembangkan curug tundo tsb..
ReplyDeleteIya mbak saya sendiri juga kurang paham :D
Deletemasih alami banget kelihatannya. Selalu suka pemandangan air terjun...
ReplyDeleteIya mbak masih fresh pokoknya :D
DeleteWah kang admin ini para pencari curug tersembunyi ya ? ini kaya nya seger banget ya kang. tapi saya agak takut nih dengan air terjun. takut tiba-tiba banjir :)
ReplyDeleteYa suka aja sih mas sama air terjun. Hehehe
Deletewah jangan sampai dong mas :-(
Ancur (anak curug)
ReplyDeleteWah istilah baru ya mas ?? Hahaha
Deletekendal memang menyimpan sejuta misteri wisata ya mas.....kendal deket semarang kan?
ReplyDeleteYup mas, betul sekali :D
DeleteAirnya itu loh,, bening ning.. seger seger :)
ReplyDeleteIya mbak cocok buat refresing :D
Deletemasih asri banget kayaknya
ReplyDeletengelihat foto air terjunnya bikin adem
kayak wallpaper dekstop gitu hehe
Langsung kesana jauh lebih adem mbak :D Hehehe
Delete