Ekspedisi Gunung Telomoyo, Perjuangan Tiada Akhir Bersama Kabut
Hai.. hai.. sebelum kita menuju kepembahasan yang sebenarnya saya segenap admin dan jajaran para kontributor mengucapkan Selamat hari raya Idul Fitri, Minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita senantiasa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan saling mempererat tali silaturahmi.
Oke dalam kesempatan kali ini saya mau kasih secuil cerita perjalanan menuju ke puncak gunung Telomoyo. Nah, pertama-tama saya mau minta maaf sekali lagi karena dalam postingan ini full cerita ya sob, mulai dari berangkat hingga pulang. Selama ini saya dan teman-teman ( kampung ) mengidam idamkan ingin mencoba naik ke gunung Telomoyo, namun apa daya karena banyak halangan perjalanan ini tertunda tunda hingga sampai kemarinlah kami baru bisa sampai ke puncak gunung Telomoyo. Ini juga kali pertama saya naik ke puncak gunung. Huhuhu..
Berbeda dengan gunung-gunung lainnya Telomoyo ini bisa saya bilang unik sob, karena apa? kita bisa sampai ke puncak dengan menggunaka sepeda motor. Kalau gunung-gunung lain kan kita perlu transit terus jalan kaki tuh, disini mah enggak. Dari pintu gerbang kita langsung saja tancap gas ke atas nanti bakalan sampai sendiri. Keren ya? tapi apakah semudah itu naik gunung pakai sepeda motor?
Kami berangkat dari rumah setelah subuh, ini supaya kami puas berada diatas. Kemarin kami cuma berempat doang sih kesini, pakai 2 sepeda motor. Rencana kami mau pakai sepeda motor sendiri-sendiri namun dirasa nggak memungkinkan jadi ya terpaksa harus berboncengan. Takutnya kalau nggak kuat menanjak kan malah repot sendiri. Tapi enggak kok, syukurlah bisa kuat sampai atas.
Yah walaupun udah dari rumah bela belain berangkat pagi-pagi buta kami baru sampai keatas jam 11. Lama ya, itu karena harus ngisi bensin, nunggu satu sama lain, beli makanan ( maklum belum sarapan ), jalanan ramai, dan lain sebagainya. Jadi ya maklum aja kalau kami kesana sampai berjam-jam lamanya.
Untuk rute sendiri saya memilih menggunakan rute Limbangan - Sumowono, kemudian dari pasar Bandungan ambil arah ke Ambarawa. Terus dari situ ke Banyubiru, lalu ambil arah ke Kopeng. Dan yang terakhir lewat Getasan.
Singkat cerita udah sampai gerbang Getasan, disitu kita musti bayar tiket masuk terlebih dahulu. Cukup dengan Rp.5.000/ motor saja kok sob, terbilang murah dan terjangkau ya? Sampai saat ini kawasan wisata gunung telomoyo masih dikelola oleh karang taruna setempat. Saya kasih saran juga nih, sebelum naik-naik ke puncak gunung yang mau buang air silahkan di kamar mandi bawah, tepatnya sebelum pintu masuk. Soalnya apa, diatas sudah nggak ada lagi, dari pada repot sendiri mending antisipasi sob. Nah, perjuangan yang sebenarnya baru akan dimulai. Soalnya kita benar-benar akan melewati jalan super.
Kalau nanjak mah udah pasti ya sob. Super menguji adrenaline maksud saya. Selain medan menanjak dan berliku liku jalanan ambyar, banyak banget kerusakan di berbagai titik. Nggak mudah loh sob memacu sepeda motor didalam keadaan medan seperti ini. Tak jarang para pengunjung yang berboncengan harus rela turun biar sepeda motornya mampu melewati tanjakan yang terjal.
Kemarin juga ada insiden nih, saat sampai di tengah-tengah perjalanan ban motor rekan saya bocor. Duh, terus gimana tuh mas kalau bocor? masak harus turun? Iya mau nggak mau sob. Untung kami bawa peralatan yang cukup jadi dari pada bawa motor turun lagi kan susah tuh, maka dari itu mending kami copot aja ban belakangnya kemudian kami bawa turun. Hemat tenaga dan waktu sob. Hehehe.. Ohh iya ini ceritanya temen saya udah ada yang bawa persiapan berupa kunci-kunci mekanik untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Nah Alhamdulillah berguna juga..
Singkat cerita ban udah beres, udah dipasang, dan melanjutkan perjalanan lagi. Tadi kata si penjaga gerbang jarak antara pintu masuk dengan puncak hanya 7 Km saja. Ya mungkin kalau jalanya lurus dan stabil nggak sampai setengah jam sampai ya sob, lah kalau medanya menanjak berliku serta terjal gini mah bisa berlipat lipat ganda waktu tempuhnya.
Nggak bermaksud menakut nakuti ya sob, keadaanya tak seburuk itu. Selama perjalanan kita akan dimanjakan dengan panorama pemandangan alam yang luar biasa. Dijamin akan membuat kamu semakin bersemangat deh. Jajaran pegunungan dan lebatnya pepohonan menjadi warna tersendiri bagi para pengunjung. Tapi ingat, jangan sampai terlena.. waspada jalanan rusak..
Kalau pas cuaca sedang cerah kamu bakalan lihat gunung Merbabu, Andong, Merapi, terus si kembar Sindoro dan Sumbing, serta kalau kamu beruntung ada gunung Lawu di ujung. Wah mantap dah pokoknya. Maka dari itu alangkah baiknya kalau kamu kesini cek cuaca dulu sob, misalkan berkabut mending tunda dulu perjalananya. Selain udaranya dingin, pemandanganya nggak terlihat, juga berbahaya. Apalagi kalau turun hujan mending nggak usah aja deh ya, jaga diri masing-masing.
Air terjun yang ada di lereng gunung Telomoyo
Ohh ya nanti kamu juga bakalan lihat ada air terjun di pinggir jalan. Tak jarang para pengunjung berhenti disini buat istirahat. Tapi tunggu dulu, ini masih terlalu dekat. Dari sini naiknya juga masih jauh sob. Kemarin pas kesini keadaan air terjun ini debit airnya lirih dan sedikit. Kurang tau juga pas musim hujan apakah tambah deras atau enggak. Tinggi ya mas? enggak terlalu sih sob. Kamu juga bisa naik ke atas air terjun, yah ngapain juga ketas kurang kerjaan amat. Hehehe.. ya kalau mau lihat pemandangan yang berbeda sih sob. Ada jalanya kok di pojokan.
Disini juga ban kendaraan temen saya bocor. Untung sajalah disini. Karena bisa istirahat sambil menikmati gemercik aliran air. Jadi kalau suatu saat kesini lagi tempat ini bakalan ngukir kenangan ya buat rombongan kami. Hahaha..
Oke, lanjut.. singkat cerita kami melanjutkan perjalanan dengan medan yang sama seperti tadi. Halangan demi halangan Alhamdulillah sudah terlewati satu persatu. Nggak jarang juga para pengunjung lain menyerah ditengah jalan dan memutuskan untuk beristirahat di pinggir-pinggir jalan.
Udah hampir 2 jam perjalanan kami sampai diatas puncak gunung Telomoyo. Sesampainya disini kami memarkirkan kendaraan di dekat tower atas itu. Saya kira di sini banyak pemandangan dan tempat yang bagus, ternyata cuma ada tower milik PLN dan beberapa penerus sinyal radio. Ada berapa ya kemarin? banyaklah pokoknya. Disalah satu bangunan tersebut juga ada penjual makanan dan minuman. Nah ini buat kamu yang tadi lupa bawa bekal bisa jajan disini nih.
Kami sendiri sesampainya disini juga kebingungan nih mau ngapain, akhirnya kami cuma ngemil di pelataran sambil melepas lelah kemudian turun ke landasan yang tadi sempat kami lewati.
Nah disini terdapat 2 landasan sob. Awalnya kami mau mampir yang diatas dulu namun karena masih banyak orang kami memutuskan untuk turun yang dibawah. Syukurlah dibawah sepi nggak ada orang sama sekali, sehingga kami bisa puas menikmati keindahan lereng gunung Telomoyo dari sini. Karena kemarin kami kesingan jadi kabut lebih dahulu turun, alhasil pemandanganya agak sedikit terhalang. Maka dari itu tadi saya bilang kalau kesini mending pas cuaca cerah biar puas.
Tempat ini yang biasanya jadi sasaran para pengunjung, coba kamu cek di jejaring sosial mengenai gunung Telomoyo, pasti banyak yang berbagi foto disini deh sob. Ohh ya kalau kamu kesini hati-hati ya sob, soalnya nggak ada tali atau pengaman lainya. Kalau berdiri disini terus memandang kebawah kaki ini terasa bergetar sendiri sob, apa saya aja yang merasakan atau yang lain juga? apakah ini yang disebut cinta? Kembali ke topik, sayang sekali papan kayu ini banyak dicorat coret oleh para pengunjung yang tak bertanggung jawab serta banyak seniman dadakan yang mengukir ukir namanya disini, enggak tau juga tujuanya buat apa.
Tambahan : Buat yang belum tau aja ya, gunung Telomoyo ini berada di 2 kabupaten. Di Semarang dan Magelang. Nah gunung ini memiliki ketinggian 1.894 mdpl. Para pengunjung yang kesini biasanya menggunakan sepeda motor atau dengan jalan kaki, kebanyakan sih sepeda motor. Untuk bisa sampai kesini rute paling mudah adalah melalui Getasan. Lewat Ngablak Magelang juga bisa.
Setelah kami puas berada di landasan dan kabut semakin tebal, akhirnya kami memutuskan untuk turun. Takutnya kalau nanti hujan. Perjalanan turun juga nggak kalah menegangkan saat naik loh sob, beberapa kali ban motor kami selip karena banyak bebatuan. Perlahan namun hati-hati ya sob.
Singkat cerita kami pun sampai dibawah dengan selamat. Syukurlah...
Sungguh perjalanan yang sangat menyenangkan meskipun nggak maksimal. Mungkin suatu saat nanti kalau ada waktu kami kembali kesini dengan harapan dapat melihat pemandangan yang luar biasa.
Ada tips nggak nih mas kalau mau kesini? Ohh jelas ada. Yang pertama silahkan cek kondisi mesin kendaraan kamu, dan rem ya pastinya. Jangan coba-coba pakai ban kecil biar nggak mudah bocor dan selip. Bensin full juga ya sob. Terus bawa pakaian hangat biar nggak kedinginan, bawa bekal makanan dan minuman biar nanti kalau ditengah-tengah perjalanan ada asupan energi. Yang terakhir buanglah sampah pada tempatnya. Kemarin saya lihat banyak sampah dibuang di sepanjang jalan, padahal sungguh amat disayangkan loh sob, pemandangan seindah ini jadi ternodai karena sampah. Maka dari itu hal buruk tersebut jangan sampai ditiru ya. Memang untuk masalah fasilitas tempat sampah disini belum ada, solusinya adalah sampahnya kamu bawa turun kemudian buang di tempat sampah kalau lihat.
Oke dalam kesempatan kali ini saya mau kasih secuil cerita perjalanan menuju ke puncak gunung Telomoyo. Nah, pertama-tama saya mau minta maaf sekali lagi karena dalam postingan ini full cerita ya sob, mulai dari berangkat hingga pulang. Selama ini saya dan teman-teman ( kampung ) mengidam idamkan ingin mencoba naik ke gunung Telomoyo, namun apa daya karena banyak halangan perjalanan ini tertunda tunda hingga sampai kemarinlah kami baru bisa sampai ke puncak gunung Telomoyo. Ini juga kali pertama saya naik ke puncak gunung. Huhuhu..
Berbeda dengan gunung-gunung lainnya Telomoyo ini bisa saya bilang unik sob, karena apa? kita bisa sampai ke puncak dengan menggunaka sepeda motor. Kalau gunung-gunung lain kan kita perlu transit terus jalan kaki tuh, disini mah enggak. Dari pintu gerbang kita langsung saja tancap gas ke atas nanti bakalan sampai sendiri. Keren ya? tapi apakah semudah itu naik gunung pakai sepeda motor?
Kami berangkat dari rumah setelah subuh, ini supaya kami puas berada diatas. Kemarin kami cuma berempat doang sih kesini, pakai 2 sepeda motor. Rencana kami mau pakai sepeda motor sendiri-sendiri namun dirasa nggak memungkinkan jadi ya terpaksa harus berboncengan. Takutnya kalau nggak kuat menanjak kan malah repot sendiri. Tapi enggak kok, syukurlah bisa kuat sampai atas.
Yah walaupun udah dari rumah bela belain berangkat pagi-pagi buta kami baru sampai keatas jam 11. Lama ya, itu karena harus ngisi bensin, nunggu satu sama lain, beli makanan ( maklum belum sarapan ), jalanan ramai, dan lain sebagainya. Jadi ya maklum aja kalau kami kesana sampai berjam-jam lamanya.
Untuk rute sendiri saya memilih menggunakan rute Limbangan - Sumowono, kemudian dari pasar Bandungan ambil arah ke Ambarawa. Terus dari situ ke Banyubiru, lalu ambil arah ke Kopeng. Dan yang terakhir lewat Getasan.
Singkat cerita udah sampai gerbang Getasan, disitu kita musti bayar tiket masuk terlebih dahulu. Cukup dengan Rp.5.000/ motor saja kok sob, terbilang murah dan terjangkau ya? Sampai saat ini kawasan wisata gunung telomoyo masih dikelola oleh karang taruna setempat. Saya kasih saran juga nih, sebelum naik-naik ke puncak gunung yang mau buang air silahkan di kamar mandi bawah, tepatnya sebelum pintu masuk. Soalnya apa, diatas sudah nggak ada lagi, dari pada repot sendiri mending antisipasi sob. Nah, perjuangan yang sebenarnya baru akan dimulai. Soalnya kita benar-benar akan melewati jalan super.
Kemarin juga ada insiden nih, saat sampai di tengah-tengah perjalanan ban motor rekan saya bocor. Duh, terus gimana tuh mas kalau bocor? masak harus turun? Iya mau nggak mau sob. Untung kami bawa peralatan yang cukup jadi dari pada bawa motor turun lagi kan susah tuh, maka dari itu mending kami copot aja ban belakangnya kemudian kami bawa turun. Hemat tenaga dan waktu sob. Hehehe.. Ohh iya ini ceritanya temen saya udah ada yang bawa persiapan berupa kunci-kunci mekanik untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Nah Alhamdulillah berguna juga..
Singkat cerita ban udah beres, udah dipasang, dan melanjutkan perjalanan lagi. Tadi kata si penjaga gerbang jarak antara pintu masuk dengan puncak hanya 7 Km saja. Ya mungkin kalau jalanya lurus dan stabil nggak sampai setengah jam sampai ya sob, lah kalau medanya menanjak berliku serta terjal gini mah bisa berlipat lipat ganda waktu tempuhnya.
Nggak bermaksud menakut nakuti ya sob, keadaanya tak seburuk itu. Selama perjalanan kita akan dimanjakan dengan panorama pemandangan alam yang luar biasa. Dijamin akan membuat kamu semakin bersemangat deh. Jajaran pegunungan dan lebatnya pepohonan menjadi warna tersendiri bagi para pengunjung. Tapi ingat, jangan sampai terlena.. waspada jalanan rusak..
Kalau pas cuaca sedang cerah kamu bakalan lihat gunung Merbabu, Andong, Merapi, terus si kembar Sindoro dan Sumbing, serta kalau kamu beruntung ada gunung Lawu di ujung. Wah mantap dah pokoknya. Maka dari itu alangkah baiknya kalau kamu kesini cek cuaca dulu sob, misalkan berkabut mending tunda dulu perjalananya. Selain udaranya dingin, pemandanganya nggak terlihat, juga berbahaya. Apalagi kalau turun hujan mending nggak usah aja deh ya, jaga diri masing-masing.
Air terjun yang ada di lereng gunung Telomoyo
Disini juga ban kendaraan temen saya bocor. Untung sajalah disini. Karena bisa istirahat sambil menikmati gemercik aliran air. Jadi kalau suatu saat kesini lagi tempat ini bakalan ngukir kenangan ya buat rombongan kami. Hahaha..
Oke, lanjut.. singkat cerita kami melanjutkan perjalanan dengan medan yang sama seperti tadi. Halangan demi halangan Alhamdulillah sudah terlewati satu persatu. Nggak jarang juga para pengunjung lain menyerah ditengah jalan dan memutuskan untuk beristirahat di pinggir-pinggir jalan.
Udah hampir 2 jam perjalanan kami sampai diatas puncak gunung Telomoyo. Sesampainya disini kami memarkirkan kendaraan di dekat tower atas itu. Saya kira di sini banyak pemandangan dan tempat yang bagus, ternyata cuma ada tower milik PLN dan beberapa penerus sinyal radio. Ada berapa ya kemarin? banyaklah pokoknya. Disalah satu bangunan tersebut juga ada penjual makanan dan minuman. Nah ini buat kamu yang tadi lupa bawa bekal bisa jajan disini nih.
Kami sendiri sesampainya disini juga kebingungan nih mau ngapain, akhirnya kami cuma ngemil di pelataran sambil melepas lelah kemudian turun ke landasan yang tadi sempat kami lewati.
Tempat ini yang biasanya jadi sasaran para pengunjung, coba kamu cek di jejaring sosial mengenai gunung Telomoyo, pasti banyak yang berbagi foto disini deh sob. Ohh ya kalau kamu kesini hati-hati ya sob, soalnya nggak ada tali atau pengaman lainya. Kalau berdiri disini terus memandang kebawah kaki ini terasa bergetar sendiri sob, apa saya aja yang merasakan atau yang lain juga? apakah ini yang disebut cinta? Kembali ke topik, sayang sekali papan kayu ini banyak dicorat coret oleh para pengunjung yang tak bertanggung jawab serta banyak seniman dadakan yang mengukir ukir namanya disini, enggak tau juga tujuanya buat apa.
Tambahan : Buat yang belum tau aja ya, gunung Telomoyo ini berada di 2 kabupaten. Di Semarang dan Magelang. Nah gunung ini memiliki ketinggian 1.894 mdpl. Para pengunjung yang kesini biasanya menggunakan sepeda motor atau dengan jalan kaki, kebanyakan sih sepeda motor. Untuk bisa sampai kesini rute paling mudah adalah melalui Getasan. Lewat Ngablak Magelang juga bisa.
Singkat cerita kami pun sampai dibawah dengan selamat. Syukurlah...
Sungguh perjalanan yang sangat menyenangkan meskipun nggak maksimal. Mungkin suatu saat nanti kalau ada waktu kami kembali kesini dengan harapan dapat melihat pemandangan yang luar biasa.
Ada tips nggak nih mas kalau mau kesini? Ohh jelas ada. Yang pertama silahkan cek kondisi mesin kendaraan kamu, dan rem ya pastinya. Jangan coba-coba pakai ban kecil biar nggak mudah bocor dan selip. Bensin full juga ya sob. Terus bawa pakaian hangat biar nggak kedinginan, bawa bekal makanan dan minuman biar nanti kalau ditengah-tengah perjalanan ada asupan energi. Yang terakhir buanglah sampah pada tempatnya. Kemarin saya lihat banyak sampah dibuang di sepanjang jalan, padahal sungguh amat disayangkan loh sob, pemandangan seindah ini jadi ternodai karena sampah. Maka dari itu hal buruk tersebut jangan sampai ditiru ya. Memang untuk masalah fasilitas tempat sampah disini belum ada, solusinya adalah sampahnya kamu bawa turun kemudian buang di tempat sampah kalau lihat.
Wow mendaki gunung pakek motor?
ReplyDeleteamazing, boncengan pula.
Bawa badan sendiri aja udah rempong plus bawa motor, pake aca mogok pula.
Tapi gak kehabisan bensin kan mas? hehehehhe
Anyway mohon maaf lahir batin ya mas admin eksapedia :D
Hahaha.. Iya mbak ini uniknya gunung Telomoyo bisa didaki pakai sepeda motor :D
DeleteAlhamdulillah enggak mbak..
Oke, mbak Wulan Minal Aidzin Walfaidzin juga ya mohon maaf lahir & batin :)
kalo sampe kehabisan bensin di gunung, bisa berabe mbak
Deletemengingatkan saya waktu bujangan dulu mas, suka berpetualang sama temen2 meski sampe ke masuk gua yang mungkin panjangnya sampe 5 km.
Deleteoh ya mas, mohon maaf lahir batin
Tempatnya nampak sangat cantik, hijau dan nyaman...
ReplyDeleteSelamat hari raya idul fitri dan mohon maaf lahir & batin
Iya mbak top markotop pokoknya :D dijamin nggak nyesel berjuang kesini. Hehehe..
DeleteIya mbak,, Minal Aidzin Walfaidzin juga..
mohon maaf lahir & batin :)
Pemandangannya kereeen. Pingin naik guning juga deh
ReplyDeletenanti kalau anaknya udah gede ya mbak :D
Deletehihi masih lama
DeleteMohon maaf lahir batin juga ya gan, masih sempat update juga ya gan
ReplyDeleteIya sama-sama mas, Minal Aidzin Walfaidzin :) Mohon maaf lahir dan batin..
DeleteIya nih tak sempet-sempetin biar nggak nunggak :D
ini ceritanya mau camping mas....gunungnya berkabut tuh pasti hawanya sejuk ya mas....
ReplyDeleteMinal Aidin walfaidzin Mas....
Enggak sih mas, cuma mau sampai ke puncaknya aja :D Hehehe..
Deletesejuk-sejuk dingin menusuk mas..
Iya mas masama Minal Aidzin Walfaidzin juga, mohon maaf lahir dan batin :)
gara" mobil gak boleh nanjak saya gak jadi nanjak dimari mas... kapan" deh bawa motor kalo mau dimari mantap mas....
ReplyDeleteWah bahaya juga mas kalau pakai mobil, susah putar baliknya. Hehehe..
DeleteIya mas silahkan berjuang pakai motor ya :D
ya Allah segerrrr, indah, takjubbb, dari kemarin pengen ke tempat yg kaya gitu belum kesampean, hari ini pun mau berangkat malah batal, maaf lahir batin ya
ReplyDeleteWah boleh dong ajak-ajak kalau mau ketempat seperti itu. Hehehe..
DeleteIya mbak Minal Aidzin Walfaidzin juga :-)
mohon maaf lahir dan batin..
Suka naik gunung ya mas? Sama hobinya sama anak saya yg paling besar hobinya mendaki gunung.. Kalau saya malah kurang begituhobi, gak kuat nanjak, hehehe...
ReplyDeleteEnggak juga sih mas, ini baru kali pertama sampai ke puncak gunung.. itu pun pakai motor. Hehehe..
DeleteAsyik juga naik gunung bisa pakai motor, tapi sensasi jalannya juga menantang baget tuh kayaknya.
ReplyDeleteWalau lebaran dah lewat, saya ngucapin, Minal Aidzin Walfaidzin mas, mohon maaf lahir dan batin
Iya mas sensasinya nggak kalah sama jalan kaki. Hehehe..
DeleteIya mas sama-sama Minal Aidzin walfaidzin :)
mohon maaf lahir dan batin..
anjrittt itu motor baik-baik aja kang di bawah ke gunung ? hehe
ReplyDeletegunungnya bagus juga ya hijau, dan terlihat sangat jelas udaranya begitu sejuk
Ya papa sih mas aslinya :-( huhu..
DeleteIya mas tapi sepadan dengan jeri payahnya, :D
Wih hebat mendakinya bisa pakai motor apalagi kalau pakai motor cross pasti lebih seru :) dilihat dari foto disana yang di selimuti kabut pasti suasana nya sejuk dan terkesan dingin banget :)
ReplyDeleteWah iya mas kalau punya motor trail pasti udah aku pakai :D hahaha..
Deletedinginya pakai banget mas. Hehe
indah banget pemandangan gunung telomoyo mas
ReplyDeletepasti males diajak pulang tuh
Iya mas kalau kabutnya nggak turun pasti saya lama disana :D
Deletepernah juga kepuncak Telomoyo, cuma saat itu cuaca sangat bersahabat, mungkin karena ada saya di dalam team, jadinya nggak pernah ketemu dengan kabut..tuh.
ReplyDeleteMaaf Lahir Batin ya Mang
Hahaha. wah sayang banget mang..
Deleteiya sama-sama mang, minal aidzin walfaidzin juga :)
wah asik bgt kalau pake motor, asik nih ikutan juga di bagian bonceng he he he
ReplyDeleteHahaha, harus diperhatikan motornya bener-bener kuat ya mbak :D
DeleteCerita petualangannya hebat sekali mas, ban motor kempes itu hal kecil bagi petualang sejati kyk mas.. Saya tertarik dengan air terjun di pinggir jalan, sepertinya unik sekali
DeleteIya mas, bener-bener perjuangan sekali :D
Deletebener banget tuh mas disitu sejuk dan fresh..
Telomoyo, bisa sampai puncak cuma modal motor, dulu sempat kaget waktu pertama kali dengar.
ReplyDeleteTp yang namanya naik gunung rasanya kurang asik kalau ga jalan kaki. Kapan2 jajal lah yg Merbabu atau Merapi itu. Pas udah sampai atas dijamin lebih puas.
Duh jd pingin muncak kan hehe
Iya gan, awalnya saya juga nggak percaya.
Deletetapi banyak temen-temen yang udah pada sampai kesana jadi percaya, dan Alhamdulillah udah membuktikanya sendiri :D
wah asyik tuh mas, saya belum pernah muncak dengan jalan kaki nih. Huhu..
Waw keren sekali kang pemandangannya, kalau ditempat saya mah jarang nih yang begituan paling kalau mau nemu juga harus nempuh perjalanan yang cukup jauh kayanya kang.
ReplyDeleteIya ya mas, kalau mau melihat sesuatu yang indah musti berjuang dulu :D
Deleteajak2 aku tah Mas, kapan
ReplyDeleteHla ayo ra.. :D
Delete( logat Kendal mode on )
Hahaha..
ayo tah, sabtu minggu siaaaaaaaap
DeleteBerangkat.... :D
Deletewih kerenn euy ndaki gunung naek motor, biasanya byk org ndaki jalan kaki kan. jalan terjal jd halangan jg ya mas, tpi semangat gak kalah krena panoramanya luar biasa ya.
ReplyDeleteduuh ban motor bocor ribet jg ya mas jdnya, smpe toilet diatas gak ada lagi, kerenn super perjalanannya.
amazing trip yaa :))
Mas eksa, mohon maaff lahir dan bathin yaa.
Iya mbak butuh perjuangan yang luar biasa buat bisa sampai keatas.. tapi nggak papa segala jeri payah sepadan dengan perjuanganya...
Deleteiya mbak sama-sama..
Minal Aidzin Walfaidzin juga :)
mohon maaf lahir & batin
wuih seru bs pake motor :D
ReplyDeleteIya mbak, walaupun musti berjuang habis habisan :D
Deletegak nyesel deh bonceng2-an, dapet pemandangan yang asri dan indah. kalau saya sih mendingan boncengan daripada sendiri2. kalau nggak kuat nanjak kan, bisa suruh boncengan dorongin :)
ReplyDeleteIya mas, ngomong-ngomong nggak kuat kemarin juga nggak kuat nih, ane sampai turun segala.. Huhuhu :-(
DeleteBalik lagi, lupa belum lebaran.. minal aidn wal faidzin ya mas, mohon maaf lahir & batin...
ReplyDeleteIya kang..
DeleteMinal aidzin walfaidzin juga ya :)
mohon maaf lahir dan batin..
Kalo pingin aman pake ban tubles mas... naiknya ngeri...turunnya ngeri juga ya mas...
ReplyDeleteBetul juga ya mas, sekalian bawa pumpa mini, jadi kalau ada apa-apa tinggal pompa aja.. :D
Deletepenuh cerita ya mas perjalanannya, pake acara ban bocor pula. jadi keinget waktu camping ke BUkit Gundul di Sumatera Utara. jalurnya bisa naik sepeda motor, kami berangkatkanya malam hari, eh ternyata sebagian motornya nggak kuat nanjak karena boncengan. mau nggak mau turun deh, engap juga nanjak tanpa persiapan hahahhaa,,
ReplyDeleteWah ternyata di di Sumatra ada juga to ??
Deletekapan ya bisa menjelajah kesana :D
Hehehe..
boleh di posting mbak mungkin biar rasa penasarannya ilang. Hehe..
mas kok cuma ngemil sih huahahahh
ReplyDeleteIya mbak, soalnya kabut udah keburu turun jadi nggak bisa berlama-lama. Hehehe..
DeleteWhahahha..
ReplyDeleteemang kok mas :D
saya sendiri awalnya kagak percaya kalau bisa, tapi alhamdulillah bisa sampai keatas walaupun ada sedikit kendala..
Harusnya disana ada tukang tambal juga yah gan,,, :D
ReplyDeletePemandangannya memang luar biasa,,, Sayamah tertarik buat kemping disanan..
Wah boleh nih, buka tambal ban aja kali ya mas, dijamin banyak pelangganya :D
DeleteHehehe..
Oke mas silahkan..
kabutnya, bikin wow yak
ReplyDeleteAdem yang pasti tapi mantap :D
Delete