Header Ads

Back To Gancik Hill Top, Merapi Setengah Kabut

Ini adalah kali kedua saya berkunjung ke bukit gancik yang berada di daerah Selo kabupaten Boyolali. Untuk ulasan yang pertama bisa cek di postingan blog ini "Inilah Gancik Top Hill Selo Boyolali, Rekomendasi Tempat Pandang Gunung Merapi". Berbeda dari yang pertama untuk kali ini saya kesini bareng sama temen-temen karena mereka penasaran dengan gancik top hill ini.

Kami (6 orang) berangkat dari Kendal sekitar jam 06.30. Waktu yang terbilang sudah siang menurut saya. Tapi no problem yang penting dalam keadaan sehat walafiat semua. Untuk mengenai rute perjalanan kami menggunakan rute yang sama kala itu, yakni Kaliwungu - Sumowono - Ambarawa - Kopeng - lewat Ketep Pass - Selo.

Singkat cerita kami tiba di lokasi sekitar jam 10.30, maklum aja kalau sedikit lama karena kami beberapa kali istirahat. Dari rumah sebenarnya cuaca sudah agak berawan. Walaupun tadi pas lewat daerah Sumowono jajaran gunung Merbabu nampak terlihat jelas.

Setelah membayar tiket masuk (10/12/16) sebesar Rp.8.000 kami langsung melanjutkan perjalanan menuju ke lokasi parkir. Ada 3 spot lokasi parkir disini. Yang pertama di basecamp pendakian gunung merbabu, yang kedua ditengah-tengah, dan yang terakhir ada di atas. Kalau motornya kuat bisa juga digass sampai ke lokasi, namun jarang banget yang bisa sampai kecuali warga sini.

Berbeda dengan waktu itu kami memarkirkan motor ditengah karena motor yang kami pakai sudah tidak kuat lagi menanjak. Kala itu saya memarkirkan kendaraan di spot 3 jadi jalanya enggak begitu jauh. Tapi okelah kali ini cukup sampai ditengah juga nggak masalah yang penting selamat. Dan untuk selanjutnya kami musti berjalan kaki hingga sampai di lokasi.

Awalnya kami juga ditawari jasa ojek, tapi kami lebih memilih untuk berjalan kaki saja. Jalanya sudah bagus kok berupa jalanan aspal yang rapi. Tanpa basa basi kami langsung cuss menuju ke lokasi. Selama perjalanan kita akan dimanjakan dengan terasiring khas pegunungan dan hijaunya tanaman para petani sekitar. Jika sedang cerah maka kita dapat melihat pemandangan gunung merapi dibelakang.

Saat kemarin kami kesini pemandangan gunung merapi hanya terlihat setengah saja yang setengahnya lagi (atas) terselimuti kabut. Meski begitu kami tetap semangat untuk menuju ke bukit gancik.

Tanaman-tanaman sayur disepanjang perjalanan menuju ke bukit gancik menjadi warna-warni khas yang sangat asri. Ditambah lagi dengan sejuknya udara pegunungan membuat para pengunjung yang datang kesini menjadi betah untuk berlama-lama berada disini. Ohh wait! kita harus kembali melanjutkan perjalanana lagi..

Baru sekitar sebulan yang lalu saya kemari rupanya sudah ada perubahan yang nampak disini. Yaitu ada proyek pengerjaan jalan. Walaupun belum rampung total namun dengan adanya akses jalan yang bagus tentu akan mempermudah kita dalam menempuh perjalanan menuju ke lokasi.

Alhamdulillah.. sampai juga akhirnya.. begitu saya melihat ada tempat rumah pohon yang sepi tanpa membuang buang kesempatan saya langsung naik dan melihat pemandangan dari atas. Masya Allah.. pemandangannya war biasa.. Agak merinding juga sih sebenarnya saat berada diatas, apalagi lihat kebawah..

Pas pertama kali kesini waktu itu saya memang nggak menjamah rumah pohon ini sedikit pun karena alasan ramainya para pengunjung. Syukurlah kali ini agak sepi jadi bisa naik dan menikmati pemandangan gunung merapi (kaki gunung) dari sini.

Baru sebentar berada diatas sini tiba-tiba temenku ngajakin turun. Ceritanya tadi pas saya buru-buru naik ada satu orang temen yang ngintil dibelakang ikutan #ealah. Hahaha.. Oke mah saya iyakan ajakanya.

Ternyata ia ngajakin turun sedikit kebawah tepatnya di bawah tulisan Gancik. Atau bisa saya sebut ikonya gancik hill top. Nah tulisan ini juga akan kita lihat saat kita otw kesini. Dari New Selo pun tulisan ini juga bisa kita lihat, namun butuh kejelian untuk dapat menemukanya. Hehehe..

Kala waktu saya kemarin kesini sendiri saya nggak turun kesini. Alasanya masih sama yaitu ramai pengunjung. Nah ini syukurlah agak sepi jadi bisa puas mondar mandir kesana kemari. Hehehe..

Beberapa waktu berselang temenku ngajak keatas lagi (rumah pohon). Berubung waktu juga sudah semakin siang + kabutnya udah pada turun kami pun bergegas menuju keatas.

Rumah pohon yang kami panjat pertama adalah rumah pohon yang ada lingkaranya itu. Yah ini juga karena saya pribadi penasaran kala itu nggak naik kesini. Rumah pohon ini terbilang unik hloh sob, karena diantara rumah-rumah pohon yang ada disini saling berhubungan. Jadi sekali naik kita bisa muter kemana-mana.

Yang perlu diperhatikan adalah tetap menjaga keselamatan ya sob. Dan not recommended bagi yang takut ketinggian.

Masya Allah.. pemandanganya.. indah sekali..
Hijaunya lahan pertanian di iringi dengan rumah-rumah warga sekitar menjadi kesan dan warna tersendiri bagi para penikmatnya. Alhamdulillah..

Nah dikunjungan saya kali ini saya tidak berbaur dengan warga sekitar untuk mencari informasi karena sudah saya ulas di postingan pertama. Ya paling saling lempar senyum dan sapa saja ketika berpapasan.

Perjalanan kami pun berhenti ketika kami diujung rumah pohon. Kami lihat kabut dari atas gunung merbabu juga sudah mulai turun, akhirnya kami memutuskan untuk cabut saja..

6 comments:

  1. Pemandangannya bagus ya, trus bisa sekalian beli sayur itu. Sayurnya pasti segar-segar kece kalau langsung dipanen sendiri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masya Allah sekali mbak pemandanganya :)
      Masalah beli sayur ane kurang paham. Hehehe

      Delete
  2. pemandangannya itu yg membuat berlama-lama di sana , hjau penuh pesona

    ReplyDelete

Powered by Blogger.