Header Ads

Waduk Cengklik Boyolali, Destinasi Andalan Di Ujung Boyolali

Boyolali - Selain terkenal dengan eksotisme gunung Merbabu kabupaten yang berada di sebelah Selatan Semarang ini juga menyimpan objek yang menarik, apalagi kalau bukan sebuah waduk. Hanya berjarak sekitar 1,5 Km dari Bandara Adi Sumarmo ( Solo ) membuat tempat ini sayang banget kalau cuma dilewati begitu saja.

Biasanya waduk cengklik ini akan dipadati pengunjung di pagi atau sore hari, tentunya kalau hari libur juga. Nah yang nggak kalah unik adalah tempat ini juga menyimpan sejarah loh sob. Nah pada bingung kan kenapa, karena tempat ini dibangun sejak jaman pemerintahan Belanda. Tujuan dibangunya waduk cengklik tidak lain dan tidak bukan adalah untuk pengairan sawah penduduk setempat.

Eksotisme Waduk Cengklik
Dinamakan waduk cengklik karena diambil dari nama tempat ini berada. Yakni dukuh Cengklik, desa Sobokerto, kecamatan Ngemplak. Nah akses menuju kesini juga mudah loh sob. Kalau kamu dari Solo tepatnya dari bandara Adi Sumarmo silahkan ambil rute ke arah Barat di kantor pos Ngemplak, dari situ lurus sebentar maka kamu akan sampai ke lokasi. Sedangkan kalau dari Boyolali kamu bisa lewat Simo.

Setelah sampai dilokasi kita musti merogoh kocek dulu nih sob, tenang aja untuk biaya restribusninya seikhlasnya kok. Jadi ya terserah kalian sih mau ngasih berapa.

Kalau dilihat memang waduk cengklik ini terbentang sangat luas, karena waduk ini memiliki luas sekitar 300 hektare. Wah hebat ya? selain difungsikan sebagai pengairan tempat ini juga dijadikan tempat untuk membudidayakan ikan, dan bercocok tanam.

Menurut informasi yang saya dapatkan airnya stabil jadi kalau pun meninggi nggak sampai keatas. Nah disekeliling waduk ini terutama di bagian pinggiran banyak ditanami tanaman eceng gondok, sama kayak di rawa pening ya. Sayang banget warga sekitar sampai saat ini belum memanfaatkan tanaman eceng gondok, kalau didaerah lain biasanya tanaman ini dibuat anyaman dan rotan. Pertumbuhannya yang nggak terkontrol membuat sebagian waduk terhalang oleh kelebatan eceng gondok.

Seperti yang saya bilang tadi tempat ini akan ramai dikunjungi saat pagi dan sore hari, kenapa coba? ya karena tempat ini nggak ada tempat berteduh kecuali di tempat makan di ujung Barat, jadi para pengunjung enggan kesini di siang hari.

Jangan heran pas kamu kesini bakalan lihat banyak prahu yang bersandar, selain prahu para nelayan setempat ada juga yang khusus disedikan buat kalian yang mau berkeliling waduk dengan menggunakan prahu. Kalau mau naik silahkan saja pergi ke sebelah Barat waduk, terus turun ke bibir danau, nanti bakalan ditawari oleh para bapak-bapak nelayan yang siap mengantarkan kamu berkeliling di waduk cengklik ini. Untuk masalah itu maaf sob saya kurang paham. Karena kemarin nggak sempat naik prahu. Hehehe..

Nah buat kamu yang lapar bisa juga nih jajan di warung pinggir danau di sebelah Barat. Disana terdapat banyak penjual makanan yang bisa kamu pilih sob. Pasti asyik ya makan sambil memandangi keindahan waduk cengklik ini. Satu lagi nih, kalau pas cuaca sedang cerah kamu bakalan lihat gunung Merbabu dan Merapi di pojok Barat, sayang banget kemarin pas saya kesini cuaca agak mendung, jadi kedua gunung tersebut nggak begitu terlihat.

Gimana sob, setelah membaca ulasanya? apakah kamu tertarik buat mampir kesini? sayang banget loh kalau terlewatkan. Hahaha...

18 comments:

  1. Asyik banget pemandangan waduk cengkliknya, bisa dinikmati sambil mancing dan naik perahu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas jadi berkolaborasi gitu ya ?? :D

      Delete
  2. waduk yang berada di ujung Boyolali itu ternyata namanya waduk Cengklik ya mang, saya baru denger, padahal pernah juga lewat wilayah ujung Boyolali itu, kalau tau ada waduk cengklik, tentu saya bakalan mampir

    ReplyDelete
    Replies
    1. Besok lagi mampir ya mang kalau lewat :D
      jangan lupa naik perahu. Hehehe

      Delete
  3. Pemandangannya indah, kang. Bernuansa hijau banget di waduk ini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas hijaunya dari tanaman eceng gondok :D

      Delete
  4. malu nih, sebagai org solo, tapi ga prnh kesini -__-.. ntr kalo mudik ke solo thn dpn, aku masukin ke list yg hrs didatangi mas ;D..

    ReplyDelete
  5. Wah saya baru lihat tempat yang banyak eceng gondoknya kang, kalau ditempat saya mah belum ada tuh tempat yang penuh eceng gondoknya paling hanya sedikit, dan biasanya kalau ditanaman eceng gondok itu suka banyak ikan gabus apakah itu benar kang ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau kebanyakan juga mengganggu ekosistem sih mas, katanya.. :D
      masalah ikan gabus saya sendiri kurang paham mas, tapi waktu itu pernah lihat tayangan di televisi memancing ikan gabus di sungai yang rimbun ,, Hehe

      Delete
    2. Iya juga ya, ikan gabus kan bisa memangsa ikan yang lebih kecil, tapi kalau saya mah suka kang sama ikan gabus karena tulangnya yang sedikit dan kalau digoreng juga bisa sampai kering, ahi hi hi dan rasanya muantappp sekali.

      Delete
    3. WAh pernah makan ikan gabus to mas??
      saya belum pernah malah..
      padahal dulu waktu kecil sering nangkep ikan ini. Hehe

      Delete
  6. Wow, 300 Hektar.
    Luas banget ya mas admin.
    Itu sayang banget ketutup eceng gondok tapi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak eceng gondok juga memberi manfaat tersendiri loh kalau bisa mengelolanya :D

      Delete
  7. Kupikir sekitar solo waduknya cuma ada di wonogiri mas, trnyata cengklik juga ada ya
    Wah asyik klo naik sampan sambil mancingin enceng hondok #eh
    Btw aku dulu suka tuh njebluk njenlukin bagian eceng gondok yang gembungnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wonogiri dimana mbak waduknya? mungkin kapan-kapan bisa dicoba. Hahaha..
      Wah kalau ketemu eceng gondok bisa nostalgia'an ya berarti :D

      Delete
  8. cantiiik, enaknyaa kalau jalan-jalan pagi or sore sambil minum kopi di pinggirannya :D

    ReplyDelete

Powered by Blogger.