Lubang Sewu Wadas Lintang Airnya Pasang
Lubang sewu merupakan sebuah objek wisata yang berada di daerah Wonosobo, tepatnya berada di Selatan Wonosobo dekat perbatasan Kebumen. Lubang sewu mengangkat tema wisata berupa pemandangan danau serta dinding-dinding bebatuan yang indah. Melihat banyaknya para pengunjung yang berbondong bondong datang kemari membuat tim penasaran ingin melihatnya secara langsung. Setelah semuanya siap langsung kita tancap gas menuju ke lubang sewu.
Sebutan lain dari lubang sewu adalah lubang waduk, sedangkan untuk peresmian tempat ini baru kemarin sekitar tahun 2015, Walaupun terbilang baru namun jangan salah. Karena lubang sewu sudah ada sejak jaman dulu, dan terbentuk secara alami. Namun tidak ada yang tau pasti mengenai sejarah dan asal usul terbentuknya sebuah danau seperti ini. Jika kamu cek di peta maka akan nampak sebuah danau di daerah Selatan Wonosobo. Inilah kawasan objek wisata lubang sewu.
Agak sulit memang karena tidak adanya papan petunjuk arah ke lubang sewu, tapi tenang saja kawan. kamu bisa memanfaatkan teknologi untuk bisa sampai kesini. Kalau masih belum mantap silahkan tanya ke warga sekitar. Saat memasuki desa Erorejo mendingan kamu kurangi kecepatan kendaraanmu karena gapuranya ( pintu gerbang ) tersembunyi dan tidak terlalu jelas. Lokasinya berada di kanan jalan di sekitar jl. Raya Wadas Lintang. Dari lokasi gerbang pengunjung harus melanjutkan perjalanan menuju danau sekitar 1 Km.
Di pintu gerbang tadi sekaligus kamu membayar tiket masuk sebesar Rp.4.000/ orang ditambah Rp.2.000/ parkir sepeda motor. Wah sangat terjangaku ya? Saat kami tiba disini sebenarnya si penjaga tiket sudah memperingatkan bahwa tebing batunya tertutup air, sehingga yang nampak ya hanya danau dengan bentangan air yang luas saja. Karena sudah susah payah jauh-jauh kemari tidak mungkin juga kan kalau harus putar balik.
Kalau sudah sampai dibibir danau silahkan untuk memarkirkan kendaraan, bebas mau parkir dimana. Nah di sebelah Utara danau ada sebuah lapangan yang lumayan besar dan di pinggir-pinggirnya terdapat bangunan yang terbuat dari bambu. Bangunan ini difungsikan sebagai tempat istirahat, tempat parkir, dan warung makan.
Selain daya tarik keindahan alamnya disini juga menjadi buruan para pemancing ikan. Entah dari dalam maupun luar Wonosobo yang mencoba keberuntunganya mencari ikan. Tak jarang kita lihat banyak prahu nelayan yang berlalu lalang di sekitar danau. Katanya sih boleh juga naik prahu, bilang aja sama nelayan yang ada, namun untuk biayanya saya sendiri kurang paham karena kemarin tidak berkeliling danau. Untuk fasilitasnya sendiri terbilang lumayan lengkap juga ya ada mushola, kamar mandi, tempat bersantai, warung makan, dan area parkir yang cukup luas. Namun kesemua fasilitas yang ada kondisinya kurang di perhatikan jadi agak sedikit kotor.
Penduduknya juga ramah-ramah kok, saat kami berada di warung makan untuk beristirahat mereka senantiasa mengajak kami ngobrol dan bercanda. Disitu pula kami dapat informasi mengenai adanya sebuah curug ( air terjun ) yang ada di sebelah perbukitan. Katanya sih kalau kesana musti naik lagi sejauh 2 sampai 3 Km, dan bagusnya lagi disana tidak cuma satu curug. Walaupun belum terkenal namun warga setempat masih berusaha mempromosikan lokasi tersebut agar bisa diketahui publik. Sempat juga kami dilihatkan foto air terjunya, memang sih nggak terlalu tinggi sekitar 5 sampai 10 meter saja. Tidak lama kami disini mendung sudah mulai datang dan air hujan pun berjatuhan sehingga tidak memungkinkan kami untuk melihat air terjunya. Mungkin kamu yang ingin kesana bisa coba tanya mengenai rutenya kepada warga sekitar atau para penjual makanan di area wisata lubang sewu.
Nah bagi kamu yang ingin kemari saya rekomendasikan datanglah kemari saat musim panas ya, supaya dinding danau yang unik tersebut dapat terlihat. Selain itu kalau bisa jangan siangan kesininya ya tau sendirilah kenapa. Kalau bisa pagi-pagi atau agak sore. Yah walaupun perjalanan kali ini gagal melihat dinding tebing tapi tetap menyenangkan dan pemandangan danaunya tidak mengecewakan.
Sebutan lain dari lubang sewu adalah lubang waduk, sedangkan untuk peresmian tempat ini baru kemarin sekitar tahun 2015, Walaupun terbilang baru namun jangan salah. Karena lubang sewu sudah ada sejak jaman dulu, dan terbentuk secara alami. Namun tidak ada yang tau pasti mengenai sejarah dan asal usul terbentuknya sebuah danau seperti ini. Jika kamu cek di peta maka akan nampak sebuah danau di daerah Selatan Wonosobo. Inilah kawasan objek wisata lubang sewu.
Dinamakan lubang sewu karena konon katanya disini terdapat banyak lubang didinding danau, seperti yang kita ketahui bahwa lubang dinding akan terlihat hanya saat musim kemarau saja, lah kalau sedang musim hujan ya nggak bakalan nampak dinding danaunya, karena klasik airnya pasang.Lubang sewu berada di Erorejo, kecamatan Wadas Lintang, kabupaten Wonosobo. Lokasinya berada di sebelah Selatan Wonosobo dekat dengan perbatasan Kebumen. Untuk bisa sampai kemari pengunjung harus menempuh jarak sekitar satu setengah jam dari alun-alun Wonosobo. Waktu saya kesini kemari saya lewat jl. Ajibarang - Secang saja selama 1 jam 15 menit, kemudian belok kiri ke terminal Sawangan. Lurus terus ikuti jalan, nanti bakalan sampai sendiri. Nah ini buat yang belum pernah kesini hati-hati ya karena medanya berupa jalur berliku liku dan banyak jurang. Yang tak kalah penting adalah sebelum masuk ke terminal sawangan siap-siap mengisi bensin full karena nanti sudah tidak ada lagi pom bensin, ada sih yang jual eceran tapi alangkah baiknya kalau udah persiapan dari awal.
Agak sulit memang karena tidak adanya papan petunjuk arah ke lubang sewu, tapi tenang saja kawan. kamu bisa memanfaatkan teknologi untuk bisa sampai kesini. Kalau masih belum mantap silahkan tanya ke warga sekitar. Saat memasuki desa Erorejo mendingan kamu kurangi kecepatan kendaraanmu karena gapuranya ( pintu gerbang ) tersembunyi dan tidak terlalu jelas. Lokasinya berada di kanan jalan di sekitar jl. Raya Wadas Lintang. Dari lokasi gerbang pengunjung harus melanjutkan perjalanan menuju danau sekitar 1 Km.
Di pintu gerbang tadi sekaligus kamu membayar tiket masuk sebesar Rp.4.000/ orang ditambah Rp.2.000/ parkir sepeda motor. Wah sangat terjangaku ya? Saat kami tiba disini sebenarnya si penjaga tiket sudah memperingatkan bahwa tebing batunya tertutup air, sehingga yang nampak ya hanya danau dengan bentangan air yang luas saja. Karena sudah susah payah jauh-jauh kemari tidak mungkin juga kan kalau harus putar balik.
Selain daya tarik keindahan alamnya disini juga menjadi buruan para pemancing ikan. Entah dari dalam maupun luar Wonosobo yang mencoba keberuntunganya mencari ikan. Tak jarang kita lihat banyak prahu nelayan yang berlalu lalang di sekitar danau. Katanya sih boleh juga naik prahu, bilang aja sama nelayan yang ada, namun untuk biayanya saya sendiri kurang paham karena kemarin tidak berkeliling danau. Untuk fasilitasnya sendiri terbilang lumayan lengkap juga ya ada mushola, kamar mandi, tempat bersantai, warung makan, dan area parkir yang cukup luas. Namun kesemua fasilitas yang ada kondisinya kurang di perhatikan jadi agak sedikit kotor.
Penduduknya juga ramah-ramah kok, saat kami berada di warung makan untuk beristirahat mereka senantiasa mengajak kami ngobrol dan bercanda. Disitu pula kami dapat informasi mengenai adanya sebuah curug ( air terjun ) yang ada di sebelah perbukitan. Katanya sih kalau kesana musti naik lagi sejauh 2 sampai 3 Km, dan bagusnya lagi disana tidak cuma satu curug. Walaupun belum terkenal namun warga setempat masih berusaha mempromosikan lokasi tersebut agar bisa diketahui publik. Sempat juga kami dilihatkan foto air terjunya, memang sih nggak terlalu tinggi sekitar 5 sampai 10 meter saja. Tidak lama kami disini mendung sudah mulai datang dan air hujan pun berjatuhan sehingga tidak memungkinkan kami untuk melihat air terjunya. Mungkin kamu yang ingin kesana bisa coba tanya mengenai rutenya kepada warga sekitar atau para penjual makanan di area wisata lubang sewu.
Nah bagi kamu yang ingin kemari saya rekomendasikan datanglah kemari saat musim panas ya, supaya dinding danau yang unik tersebut dapat terlihat. Selain itu kalau bisa jangan siangan kesininya ya tau sendirilah kenapa. Kalau bisa pagi-pagi atau agak sore. Yah walaupun perjalanan kali ini gagal melihat dinding tebing tapi tetap menyenangkan dan pemandangan danaunya tidak mengecewakan.
jadi penasaran lubangnya kya gimana
ReplyDeleteIya mbak, sayang kemarin saat saya kesana lubangnya nggak kelihatan :-(
DeleteMaksudnya lubangya ada seribu atau banyak gitu ya Mas...?
ReplyDeleteIya mas, seribu maksudnya ada banyak :D
DeleteWow pemandangan yang indah sekali mas jadi pengen coba berkunjung nih tapi masih belum tau pasti tempatnya dimana.
ReplyDeleteHahaha, cek di google map mas :D
DeleteKalau lubangnya sendiri dalam tidak mas ?
DeleteKurang paham mas, soalnya pas kemarin kesini airnya pasang jadi nggak kelihatan :D
DeleteSaya malah takut jika di dinding danau nya banyak lubang kang karena di khawatirkan lubang tersebut adalah lubang persembunyian ular :)
ReplyDeleteIya juga ya mas, makanya kalau kesini musti ati-ati ya :D
DeleteFoto-fotonya kurang, Mas. Dari foto yang ini kelihatan kalau disana pemandangannya bagus. Andai fotonya lebih banyak, hehehe :D
ReplyDeleteIya mbak, takutnya kalau loadingnya lelet kebanyakan gambar. Hehehe :D
Deleteadem bgt liatnya, judulnya kalo di buang kata di saat, gimana
ReplyDeleteOke mbak :D
Deletemakasih komenya .. Hehehe
wah mas, wadaslintang deket rumahku mas *e rumah ortu ding
ReplyDeleteWah deket Kebumen ya mbak ??
Deletemampirlah kalau pulang kampung.. Hehehe