Menjelajahi Curug Lie Seng Yang Tersembunyi Di Singorojo Kendal
Kendal - Berbicara masalah tempat wisata alam berupa air terjun di daerah Kendal mungkin banyak yang menebak adalah curug sewu di daerah Sukorejo. Padahal selain objek wisata curug sewu ada beberapa curug di daerah Kendal yang belum terjamah sehingga banyak diantara masyarakat yang kurang paham mengenai keberadaanya. Kendal merupakan sebuah kabupaten di sisi Utara pulau Jawa. Disini kota Kendal berbatasan langsung dengan laut Jawa. Sedangkan disisi Selatan kabupaten Kendal masih mendapat bagian lereng lereng gunung seperti gunung Ungaran dan gunung Prahu. Selain itu Kendal juga menyimpan banyak daerah perbukitan dan dataran tinggi, sehingga tidak heran kalau ada air terjun yang tersimpan disela sela dataran tinggi tersebut.
Semalem saya di kontak temen untuk diajak pergi ke curug lie seng ini. Awalnya saya sendiri juga kurang paham mengenai obyek yang dimaksud temen saya. Tapi nggak masalah sih, oke ajalah..
Keesokan harinya kami pun berangkat menuju lokasi yang dimaksud. Selama perjalanan menuju kesana saya diliputi rasa penasaran akan nama curug lie seng ini. Diantara ke tiga temen saya termasuk yang kemarin ngajak juga nggak tau. Jadi kami semua pada-pada nggak tau.
Saat tiba di Boja kami mengambil arah ke Barat ( Sukorejo ) saya kira lokasinya dekat dengan curug sewu. Tapi ternyata saat tiba di Jl. Patean - Boja tepatnya di daerah Singorojo sehabis kebun karet laju motor kami berhenti. Kemudian kedua temen saya saling bercakap cakap dan memperhatikan papan petunjuk arah di kanan jalan.
Owalah ini toh yang membuat laju motor kami terhenti. Pantas saja disini ternyata terdapat papan petunjuk arah desa wisata Cacaban. Ada beberapa tempat yang terpampang disana cuma saya fokusnya ke tulisan curug lie seng.
Kami perlahan-lahan mulai meninggalkan jalan raya dan memasuki daerah perkampungan. Tak lama kemudian terdapatlah persimpangan. Hokya.. ini pilih yang mana coba. Lurus atau belok. Karena tidak adanya papan petunjuk arah lagi kami pun sempat bingung. Mana sepi lagi, jarang orang yang lewat. Tapi itu nggak berlangsung lama karena salah satu temen saya punya ide yang bagus.
Apa itu idenya? jadi gini. Di depan kami lihat ada warung kecil. Kami berniat membeli minum untuk bekal perjalanan nanti. Yah sekalianlah karena kami tadi lupa bawa bekal. Nah pas si penjual sedang membungkuskan minuman yang kami beli barulah temen saya bertanya mengenai keberadaan curug lie seng. Dan Alhamdulillahnya si penjualnya memberi kami informasi mengenai rute perjalanan. Oke sudah beres semua. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke curug lie seng.
Walaupun beberapa kali musti tanya sana-sini akhirnya kami sampai di curug lie seng. Karena nggak ada lokasi parkir kami menitipkan sepeda motor ke salah satu rumah warga.
Objek wisata curug lie seng masih dalam tahap pengembangan dan pembangunan. Wajar saja kalau fasilitas dan sarana prasarananya terbatas. Untuk masalah parkir pengunjung bisa menitipkan dihalaman rumah penduduk, tapi jangan lupa ijin sama yang punya rumah dulu ya. Karena belum resmi menjadi tempat wisata para penduduk di sekitar tidak akan menarik biaya parkir. Alias gratis sob.
Setelah itu kami harus berjalan lagi kurang lebih 300 meter untuk sampai ke lokasi dengan jalanan berupa tanah liat merah. Awalnya kami melewati daerah perkebunan warga. Itu medanya masih datar. Kemudian lurus kedepan lagi medanya berubah menjadi turunan yang lumayan.
Setelah melewati turunan tersebut kami melihat 2 jalur. Karena kami lihat jalur yang kanan berupa jalan setapak yang ditumbuhi semak belukar kami memilih jalur yang lurus saja. Nah diatas sini rupanya pemandanganya sangat indah sob. Kita akan dimanjakan dengan hamparan pepohonan yang berwarna hijau. Saat berada diatas tebing ini saya perhatikan kebawah tebing terdapat aliran air dan suara lirih gemercik air. Dan barulah kami sadari ternyata lokasi ini adalah curug lie seng yang kami cari-cari. Serambi menikmati pemandangan yang ada kami beristirahat terlebih dahulu sejenak untuk melepas lelah.
Di kanan kiri curug terdapat perkebunan milik warga. Yang saat itu ditanami jagung dan ketela pohon. Tak banyak yang kami lakukan disini dan kami memutuskan untuk turun ke bawah curug lie seng.
Untuk menuju kebawah kami harus kembali ke jalan yang tadi, tepat dimana ada persimpangan. Setelah itu ambil ke arah bawah. Medan menuju kebawah juga masih lumayan terjal, ditambah dengan masih banyak semak belukar yang rimbun membuat perjalanan menjadi lambat. Perlahan lahan saja ya sob saat menuruni turunan tersebut, karena belum ada pegangan pengaman untuk saat ini. Ya Kira-kira 20 meter kita akan sampai ke lokasi curug lie seng bagian bawah.
Saat saya berkunjung kemari debit air curug lie seng tidak begitu deras. Bisa dilihat di gambar ya sob. Tepat ditebing belakang nampak ada tetesan air mengalir kecil. Jika di musim penghujan airnya cukup deras dan indah. Pastinya nggak kalah menarik dengan curug yang lain.
Penjelasan singkat mengenai Curug Lie Seng
Curug lie seng memiliki ketinggian kurang lebih 7 meter. Dan dibawahnya masih banyak terdapat air terjun mininya lagi. Di sekitar curug keadaanya masih sangat alami. Masih banyak rumput-rumput liar yang menumbuhi dinding-dinding tebing dan permukaan tanahnya. Selain itu di sekitarnya juga masih ada beberapa pohon besar yang sangat rimbun. Tidak kalah dengan diatas, dibawah juga masih banyak bebatuan besar yang berada di sekitar aliran sungai. Dengan keadaan yang seperti itu membuat objek wisata curug lie seng masih sangat alami dan eksotis.
Curug Lie Seng merupakan curug yang sudah lama diketahui oleh warga sekitar, hanya saja banyak masyarakat luar yang belum mengetahui keberadaanya sehingga curug Lie Seng masih kalah eksis dengan curug-curug lain di Kendal.
Sampai saat ini warga sekitar masih mengajukan usulan kepada pemerintah setempat supaya objek wisata curug lie seng ini bisa lebih dikenal publik sob dan pastinya bisa dinikmati para masyarakat luas.
Semalem saya di kontak temen untuk diajak pergi ke curug lie seng ini. Awalnya saya sendiri juga kurang paham mengenai obyek yang dimaksud temen saya. Tapi nggak masalah sih, oke ajalah..
Keesokan harinya kami pun berangkat menuju lokasi yang dimaksud. Selama perjalanan menuju kesana saya diliputi rasa penasaran akan nama curug lie seng ini. Diantara ke tiga temen saya termasuk yang kemarin ngajak juga nggak tau. Jadi kami semua pada-pada nggak tau.
Saat tiba di Boja kami mengambil arah ke Barat ( Sukorejo ) saya kira lokasinya dekat dengan curug sewu. Tapi ternyata saat tiba di Jl. Patean - Boja tepatnya di daerah Singorojo sehabis kebun karet laju motor kami berhenti. Kemudian kedua temen saya saling bercakap cakap dan memperhatikan papan petunjuk arah di kanan jalan.
Owalah ini toh yang membuat laju motor kami terhenti. Pantas saja disini ternyata terdapat papan petunjuk arah desa wisata Cacaban. Ada beberapa tempat yang terpampang disana cuma saya fokusnya ke tulisan curug lie seng.
Kami perlahan-lahan mulai meninggalkan jalan raya dan memasuki daerah perkampungan. Tak lama kemudian terdapatlah persimpangan. Hokya.. ini pilih yang mana coba. Lurus atau belok. Karena tidak adanya papan petunjuk arah lagi kami pun sempat bingung. Mana sepi lagi, jarang orang yang lewat. Tapi itu nggak berlangsung lama karena salah satu temen saya punya ide yang bagus.
Apa itu idenya? jadi gini. Di depan kami lihat ada warung kecil. Kami berniat membeli minum untuk bekal perjalanan nanti. Yah sekalianlah karena kami tadi lupa bawa bekal. Nah pas si penjual sedang membungkuskan minuman yang kami beli barulah temen saya bertanya mengenai keberadaan curug lie seng. Dan Alhamdulillahnya si penjualnya memberi kami informasi mengenai rute perjalanan. Oke sudah beres semua. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke curug lie seng.
Walaupun beberapa kali musti tanya sana-sini akhirnya kami sampai di curug lie seng. Karena nggak ada lokasi parkir kami menitipkan sepeda motor ke salah satu rumah warga.
Objek wisata curug lie seng masih dalam tahap pengembangan dan pembangunan. Wajar saja kalau fasilitas dan sarana prasarananya terbatas. Untuk masalah parkir pengunjung bisa menitipkan dihalaman rumah penduduk, tapi jangan lupa ijin sama yang punya rumah dulu ya. Karena belum resmi menjadi tempat wisata para penduduk di sekitar tidak akan menarik biaya parkir. Alias gratis sob.
Setelah itu kami harus berjalan lagi kurang lebih 300 meter untuk sampai ke lokasi dengan jalanan berupa tanah liat merah. Awalnya kami melewati daerah perkebunan warga. Itu medanya masih datar. Kemudian lurus kedepan lagi medanya berubah menjadi turunan yang lumayan.
Setelah melewati turunan tersebut kami melihat 2 jalur. Karena kami lihat jalur yang kanan berupa jalan setapak yang ditumbuhi semak belukar kami memilih jalur yang lurus saja. Nah diatas sini rupanya pemandanganya sangat indah sob. Kita akan dimanjakan dengan hamparan pepohonan yang berwarna hijau. Saat berada diatas tebing ini saya perhatikan kebawah tebing terdapat aliran air dan suara lirih gemercik air. Dan barulah kami sadari ternyata lokasi ini adalah curug lie seng yang kami cari-cari. Serambi menikmati pemandangan yang ada kami beristirahat terlebih dahulu sejenak untuk melepas lelah.
Di kanan kiri curug terdapat perkebunan milik warga. Yang saat itu ditanami jagung dan ketela pohon. Tak banyak yang kami lakukan disini dan kami memutuskan untuk turun ke bawah curug lie seng.
Untuk menuju kebawah kami harus kembali ke jalan yang tadi, tepat dimana ada persimpangan. Setelah itu ambil ke arah bawah. Medan menuju kebawah juga masih lumayan terjal, ditambah dengan masih banyak semak belukar yang rimbun membuat perjalanan menjadi lambat. Perlahan lahan saja ya sob saat menuruni turunan tersebut, karena belum ada pegangan pengaman untuk saat ini. Ya Kira-kira 20 meter kita akan sampai ke lokasi curug lie seng bagian bawah.
Penjelasan singkat mengenai Curug Lie Seng
Curug lie seng memiliki ketinggian kurang lebih 7 meter. Dan dibawahnya masih banyak terdapat air terjun mininya lagi. Di sekitar curug keadaanya masih sangat alami. Masih banyak rumput-rumput liar yang menumbuhi dinding-dinding tebing dan permukaan tanahnya. Selain itu di sekitarnya juga masih ada beberapa pohon besar yang sangat rimbun. Tidak kalah dengan diatas, dibawah juga masih banyak bebatuan besar yang berada di sekitar aliran sungai. Dengan keadaan yang seperti itu membuat objek wisata curug lie seng masih sangat alami dan eksotis.
Curug Lie Seng merupakan curug yang sudah lama diketahui oleh warga sekitar, hanya saja banyak masyarakat luar yang belum mengetahui keberadaanya sehingga curug Lie Seng masih kalah eksis dengan curug-curug lain di Kendal.
Sampai saat ini warga sekitar masih mengajukan usulan kepada pemerintah setempat supaya objek wisata curug lie seng ini bisa lebih dikenal publik sob dan pastinya bisa dinikmati para masyarakat luas.
Indahhhh banget pemandangannya, adeem gituh
ReplyDeleteIya mbak, pas dibawah deket curugnya memang adem dan bisa lihat pemandangan dibawah :D
Deleteyang utamanya juga namanya tionghoa banget kan, sebuah kearipan lokal yang dalam dan penuh makna, kenapa di Kendal ada nama curug Lie Seng....coba?
DeleteKalau mas tanya saya terus saya tanya siapa coba ?? Hahaha :D
DeleteCurug Lie Seng, namanya kayak nama china
ReplyDeletedebitnya lagi kecil ya mas, jadi nggak begitu nampak kucuran air terjunnya
patut dikunjungi kalo ke kendal
Iya mas, pertama kali lihat juga saya agak heran, namanya agak rada rada ke tiongkok gitu. Hehehe
DeleteSaya baru tahu kalau dikendal ternyata ada curugya, namanya ko bukan nama daerah ya? Seperti nama dri luar
ReplyDeleteIya mbak .. saya sendiri pertama juga agak bingung pertama kesini. Hehe
DeleteSebenarnya di Kendal ada beberapa curug, cuma yang paling terkenal adalah curug sewu..
ya ampun pemandanganya indah ya mas, jangan lupa kunjung balik :D
ReplyDeleteHehehe. langsung on the way gan :D
DeleteSmoga go publik-nya cepat di approve sama pemda setempat...
ReplyDeleteKrn melihat dari reviewnya kayaknya indah bgt tempatnya...
Iya mas,, sayang sekali kalau sampai terbengkalai begitu saja :D
DeleteBetul Mas..
DeleteKlo jd tempat wisata kn pemasukan jg buat kas daerah...
Duuuh jauhnya rute jalan kaki. :( Tempatnya bagus banget. Semoga pemerintah tertarik untuk menjadikan objek wisata agar bisa lebih nyaman dan mendongkrak ekonomi warga sekitar
ReplyDeleteAmin amiin mbak :D
DeleteWah ini masih mending mbak .. ada beberapa curug yang harus menempuh jarak hingga berkilo kilo meter. Hehehehe
Huhuhu, gak kuat deh jalannya :(
DeleteHehehe.. Ya kalau gak kuat gak usah dipaksain ya mbak daripada pegel pegel :D
DeleteNanti kamu bagian gendong anakku kalo jadi guide :D
DeleteAku sih no problem mbak :D cuma pertanyaanya anaknya takut enggak sama saya. wkwkwk
DeleteOh iya, saran nih .... Buat readmore dong, biar kalo liat home gak terlalu panjang, satu paragraf aja. Selain bisa nambah view, juga nyaman bacanya. ;)
ReplyDeleteIya nih mbak dari kemarin udah sempet rencana cuma belum sampai sampai. Hehehe
DeleteYa ampuuun. Mau tak bantuin? :D
DeleteAduh, jadi ngrepotin. Hehehe
DeleteAlhamdulillah ini udah tak buatin :D
Hahaha, sip deh
Deletedi Jawa Tengah ya kendal itu, curug = air terjun?
ReplyDeleteIya mas nama lain dari air terjun adalah curug. Hehe
DeleteWah... ada curug yang bagus di Kendal ya.... asyik jika sudah bisa dikelola Pemda ya. Semoga segera terealisasi. Sayang jika tetap tak dikelola dengan baik.
ReplyDeleteIya mbak amminn amiin :-) Semoga bisa cepat go publik..
Deletewahh sayang banget saya jauh dari kendal, lagi di banten nih
ReplyDeleteWah sangat jauh itu gan :D ya besok besok kalau lewat kendal jangan lupa mampir. Hehehe
Deletebawa2 bendera ke curug? saya tuh gak kuat nanjaknya ke curug teh, pasti kalo gak naik terus ya turun terus
ReplyDeleteHehehe. Iya mbak saya masukan tas dulu kok benderanya terus tiangnya cari ranting disekitar situ. Memang objek wisata curug kebanyakan harus usaha dulu untuk menikmatinya. :D
Deleteweh ini keren banget, mungkin karena masih terlalu 'alami' dan 'tak tersentuh' kali ya sampe gaada di google maps hihi
ReplyDeleteIya betul sekali mbak :D waktu kesini juga sinyal low jadi tidak bisa menandai tempat .. hehehe
DeleteMau ngatur jadwal biar bisa eksplore jawa sebulan bituh biar bisa mengunjungi banyak tempat sekalian. kayanya fotonya menggoda buat mlipir
ReplyDeleteWah harus mas. Kalau maen ke Jateng terutama daerah Kendal - Semarang kabarin ya biar saya bisa ikutan. Hehehe
Deletehmm,, di kendal ya. agak jauh dari sini mas. tapi ini recomended banget nih, suasananya adem dan tentram gitu :D
ReplyDeleteIya mas, disini juga masih sepi jadi kalau kesini mending bawa masa yang banyak. Hehehe
Deletewah mau dong ke sana, tapi kapan ya :D
ReplyDeleteKalau pas libur panjang mas :D
Deletebaru bisa baca dulu belum tahu daerah kendal aja belum pernah. info ini sangat bermanfaat banget.
ReplyDeleteWah iya gan kapan kapan maen ke Kendal juga ya :D
DeleteKaya istilah cina yah! Kayanya adem banget main kesini
ReplyDeleteIya mas, pertama kesini saya juga agak bingung. kenapa ya namanya bisa ke cina cina an. Hehehe
DeleteLuar biasa indah mas pemandangannya...!! kayanya nyaman n bikin hti tenang deh disitu ya mas..???
ReplyDeleteIya sih mas cuma kalau kesini musti bawa masa yang cukup, jangan sendirian karena masih sepi. Hehehe
Deletengeliyat curug : mak cleguk, sambil menatap gurun Sahara :)
ReplyDeleteSip saya dukung smoga pemerintah sgr mengabulkan usulan warga, agar curug Lie Seng go publik, sarana dan prasarana di up grade.
Kenapa dinamakan curug LIE SENG?
kalo ciSEeng saya tahunya di Bogor ...
Kemarin pas kesini saya juga tanya kepada warga sekitar kenapa namanya bisa lie seng, katanya udah dari dulu gitu mbak, jadi penjelasan asal usul namanya masih belum pasti. Hehehe
DeletePerlu di telusuri lebih lanjut mas....pendekatan kepada warga atau sesepuh setempat perlu biar tahu aslinya...
DeleteIya mas.. cepat atau lambat pasti terkuak :D
DeleteDi kendal banyak sekali potensi alam yang belum di gali dan di eksplore secara serius, padahal indah banget seperti curug ini. Tap bingung curug kan bahasa sunda, kenapa di Jawa Tengah ada nama curug ya ? ha,, ha,, ha,
ReplyDeleteKalau masalah itu saya kurang paham mas :D yang saya tau curug itu dari dulu sebuatanya udah curug. Hehehehe
DeleteSaya pribadi baru sekali lewat daerah kendal itupun ketika melewati kawasan pegunungan Boja. Bagus mas curugnya, sesekali dolan ke magelang mas, banyak waterfall alias air terjun menawan yang siap untuk di explorer ditempat kelahiran saya ini. . . .
ReplyDeleteWah daerah Boja banyak pemandangan yang indah mas, disana juga banyak tempat wisatanya :D
DeleteKalau Magelang udah beberapa kali kesana mas, bahkan tadi pun saya juga ngetrip kesana. Hehehe
Boleh tanya mas? Selama ini jalan2 terus. jenis travelingnya low cost vacatation ya? Cari objek wisata asik dan seru tetapi hemat di kantong atau bagaiamana? Kan klo trip itu juga modal bensin, makan dsb...
ReplyDeleteJujur iya mbak, saya carinya tempat yang belum terlalu terkenal. Terutama yang low cost juga :D
DeleteKalau masalah okomodasi sudah saya atur mbak, saya ngetrip tiap libur kerja. Biasanya 1 hari 2 sampai 3 tempat jadi kan lumayan 1 hari bisa dapet 2 postingan :D
sebagai penikmat curug keknya gue harus nih ke curug lie seng. Ya semoga curug lie seng bisa segera jd perhatian pemerintah.
ReplyDeleteWah harus nih mas, buruan dikunjungi :D
Deletejalan tanah liat merah ini nih yang bikin wow,hehe
ReplyDeleteIya gan, licin licin gimana gitu :D
DeleteTapi sayang, kok airnya kecil ya mas? tapi memang tepat kalau kesini musim hujan. Aku dulu pernah ke Kendal tepatnya di sekitar Weleri. Tapi bingung mau kemana, eh malah akhirnya main Ke Batang. Kapan - kapan kalau kesana lagi tak masukkan ah destinasi ini :-)
ReplyDeleteIya mas pas saya kemari pas debit airnya kecil :D
DeleteWah kalau deket Weleri ada tuh mas wisata air terjun namanya curug sewu, indah dan keren pokoknya..
Oke mas, semoga bisa mampir ngetrip kesini :D
ow gituw,,, oke deh mas, sieeepz
DeleteHeheh mantap pemandanganya mas, gimana kabarnya? :D
ReplyDeleteUdah lama nggak maen kesini :D
Baik mas Alhamdulillah :D Iya nih sama sama jarang mampir. Hehehe :D
Deleteitu pictnya aja apa emang keren pemandangannya
ReplyDeletePemandanganya lebih keren pastinya bang :D
DeleteWuihh keren :D
ReplyDeleteLebih keren aslinya gan :D
DeletePastinya, dong. Kalau di aslinya kan bisa nikmati fresh air juga :)
DeleteSemoga pemerintah cepat merespon Mas...
ReplyDeleteSayang kalau objek wisata sekeren ini gak banyak yg tau...
Iya mas Amiin :-) Semoga aja bisa cepat go publik..
Deletepemandangan nya keren banget, mana hijau lagi. udah kebayang gimana segernya menghirup udara diatas sana. sedap banget!
ReplyDeleteIya mas, masih fresh dan bebas polusi :D
Delete